Monday, January 27, 2014

Kisruh Belum Reda, Harga Minyak Di Mesir Naik




Harga minyak dilaporkan terdorong naik di pasar Asia Senin (19/08) akibat kekhawatiran akan makin memburuknya situasi di Mesir yang ditakutkan menyebar ke wilayah Timur Tengah lain yang menjadi produsen utama minyak mentah.

Kontrak utama pasar minyak New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman bulan September, naik empat sen menjadi US$107,50 per barrel dalam perdagangan pagi.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman bulan Oktober juga naik empat sen menjadi $110,44.

"Harga minyak terus didorong oleh situasi di Mesir karena ada kekhawatiran kekacauan meluas di Timur Tengah," kata analis Desmond Chua, dari lembaga CMC
Markets di Singapore seperti dikutip kantor berita AFP. 


"Masih ada kekhawatiran soal bagaimana kelanjutan minyak yang harus melewati Terusan Suez serta jaringan pipanisasi Sumed," tambahnya.

Jaringan pipa tersebut merupakan jalur pipa penyalur minyak yang dipakai sebagai alternatif terhadap pengangkutan minyak melalui Terusan Suez.


Hingga kini sudah lebih dari 800 orang dilaporkan tewas di Mesir sejak kekerasan dan bentrok memuncak pada Rabu (14/08) lalu dimana pasukan keamanan berhadapan dengan pendukung Presiden Mohamed Morsi yang digulingkan.

Aksi kekerasan dan pertumpahan darah ini mengundang berbagai kecaman internasional termasuk dari kalangan pejabat tinggi Uni Eropa yang Klik menggelar rapat darurat hari ini di Brussels.
Harga minyak sudah dilaporkan melampaui pagu $100 untuk pertama kalinya pada Rabu (14/08) lalu akibat eskalasi kekerasan di Mesir. 

Mesir sendiri bukan produsen besar minyak bumi, namun posisinya yang penting di semenanjung Arab menjadikannya sebagai kunci pengangkutan minyak melalui Terusan Suez serta jaringan pipa Sumed.

Kedua jalur ini dinilai merupakan jalur vital yang emnghubungkan Eropa serta produsen minyak bumi di kawasan Teluk.

Terusan Suez mengalirkan sekitar 2,5 juta barel minyak per hari, atau 2,7 persen pasokan global.

Sumber

No comments:

Post a Comment